Warga Grobogan Iuran untuk Bangun Jalan Antardesa
Grobogan - Prihatin dengan jalan antardesa yang tak kunjung dibenahi, warga Desa Asemrudung yang bekerja bara berhasil membangun jalan antardesa. Mereka tergabung dalam Paguyuban Asemrudung (Pas) Kecamatan Toroh.
Iuran yang ditarik semenjak 2012, kini terkumpul Rp 124 juta. Uang itu, bisa diwujudkan untuk membangun jalan beton sepanjang 300 meter.
Ketua Pas Priyadi mengatakan, titik jalan yang dibangun justru tidak berada di Desa Asemrudung, melainkan di jalan Dusun Sungkruk, Desa Ngrandah. Jalan yang berupa tanah liat tersebut merupakan akses utama warga Asemrudung jika hendak menuju Purwodadi maupun Semarang.
”Ini adalah inisiatif warga Asemrudung yang kebanyakan bekerja sebagai buruh bangunan di luar kota. Dulu jalan di sini rusak parah. Maka banyak warga (Asemrudung) yang akan ke Purwodadi justru lewat Sukodono Sragen,” kata Priyadi, Senin (30/12).
Mulai Agustus 2012 hingga saat ini, pembangunan jalan dilakukan dalam tiga tahap. Semula, jalan yang berupa tanah liat hanya disusun batu di atasnya. Namun pembangunan yang menghabiskan dana Rp 41,7 juta di sepanjang 1 km ini tak terlihat lagi.
Banyaknya mobil dan truk yang melintas menenggelamkan batu-batuan ke dalam tanah liat. Dengan begitu, saat musim hujan datang jalanan sulit dilewati.
Pada Agustus 2013, Pas mulai iuran dan terkumpul Rp 42,7 juta. Sejumlah 32,6 juta digunakan untuk mengecor jalan. Maka 100 meter jalan beton berhasil diselesaikan. Dilanjutkan pada Oktober lalu dengan mengadakan iuran lagi dan terkumpul Rp 50 juta. Semua uang digunakan untuk pembelian material, lantaran tenaga berasal dari masyarakat sekitar.
”Sudah sekitar 200 meter yang selesai dibangun. Tapi saat ini proses masih terus berjalan,” lanjut Priyadi.
Priyadi berharap swadaya warga Asemrudung menarik perhatian pemerintah daerah. Harapannya, ke depan akan memperoleh dana bantuan untuk pembangunan jalan antardesa. Terlebih lagi, pada tahun depan, pemerintah Kabupaten Grobogan juga menganggarkan dana Rp 5 miliar yang digunakan untuk pembangunan jalan antardesa. Dana tersebut dibagikan pada 50 titik jalan dengan nominal Rp 100 juta per titik jalan.
Category: News
0 komentar