Pembangunan Embung Muktiharjo Semarang Dianggarkan Rp. 36,2 M
Ilustrasi Embung |
Semarang - Pemerintah Kota Semarang menganggarkan anggaran cukup besar guna pembangunan kolam retensi (embung) di Muktiharjo Kidul Kecamatan Pedurungan.
Ditargetkan, pembangunan embung itu bisa terealisasi tahun ini. Agus Riyanto, Kepala PSDA-ESDM Kota Semarang mengatakan, detail engineering design (DED) pembangunan embung sudah siap.
”Kami targetkan, Februari sudah bisa dilelangkan agar pembangunan bisa selesai tepat waktu. Ada 2,8 hektar lahan yang sudah kami siapkan untuk pembangunan ini.
Selain itu, sebagai langkah perbaikan sistem Tenggang, kami juga akan melanjutkan pembangunan jembatan Muktiharjo Kidul,” katanya. Rencana pemerintah kota untuk membangun embung di Muktiharjo guna mengatasi masalah banjir di wilayah Genuk, dinilai sebagai solusi terakhir yang harus dilakukan.
Menurut anggota Komisi C DPRD Kota Gunadi Susetyo, seharusnya pemkot lebih dahulu melakukan normalisasi Kali Tenggang, yang menjadi salah satu penyebab banjir di kawasan itu. Aliran air di Kali Tenggang yang tak lancar, menurutnya merupakan salah satu penyebab banjir di wilayah sekitar. Apalagi di aliran air sungai itu, banyak masalah, termasuk ada jembatan yang menghambat air, utilitas yang mengganggu aliran air dan tumpukan sampah.
”Masalah-masalah itu harus segera diatasi dulu. Setelah itu baru mengatur sistem drainase pendukung dan solusi terakhir baru pembangunan embung,” katanya.
Sebagai informasi, untuk mengatasi permasalahan banjir di kawasan Tlogosari dan sekitar, Pemkot Semarang akan melakukan perbaikan drainase dan pembangunan empat embung.
Selain Embung Muktiharjo, Dinas PSDA-ESDM Kota Semarang juga akan membangun tiga kolam retensi lain. Kolam retensi itu akan dibangun di Tlogosari, Kalicari, dan Bugen Kecamatan Pedurungan. Pembuatan embung memang menjadi salah satu upaya mengatasi banjir di wilayah bawah.
Apalagi daerah seperti Tlogosari, merupakan wilayah cekungan yang rawan terjadi banjir maupun genangan. Untuk tahap awal, pemkot telah menyediakan tanah bengkok seluas 8 hektar untuk pembangunan embung di Kelurahan Muktiharjo Kidul, Pedurungan. ”Selain embung, kami juga akan membenahi drainase di wilayah sekitar. Harapannya air yang biasa menggenang di wilayah itu dapat tertampung dan tersalurkan ke sungai-sungai pembuangan,” ujar Agus Riyanto.
Category: News
0 komentar