Mengenal Lebih Dekat Material Bata Ringan
Bata ringan merupakan bahan dari bata ringan berupa fly ash (abu sisa pembakaran batubara atau tebu yang banyak mengandung silika) atau dengan pasir dicampur semen dalam wadah mixing kemudian campuran tersebut disemprot busa kimia pasta Aluminium sebagai pengembang. Setelah campuran merata dicetak sesuai ukuran yang diperlukan.
Pengeringan dilakukan hanya dengan diangin-anginkan selama 10 jam untuk bisa dikeluarkan dari cetakan / molding bata dan disimpan ke tempat pengerasan (curring area). Bata ringan CLC ini dapat digunakan dalam konstruksi setelah berumur 20 hari.
Adanya bata ringan merupakan jawaban dari mulai adanya kelangkaan pasir di beberapa tempat atau harga pasir semakin mahal. Disamping itu bata ringan memiliki bobot yang jauh lebih ringan bila dibanding batu bata merah maupun batako. Dinding bata ringan banyak digunakan pada bangunan bertingkat untuk mengurangi beban pondasi.
Berikut kami sajikan kelebihan dan kekurangan bata ringan, antara lain :
Kelebihan bata ringan :
- Dinding bata ringan merupakan material yang kedap air sehingga kemungkinan untuk terjadi rembesan air pada dinding relatif kecil.
- Dibandingkan dengan batu bata merah, pemasangan bata ringan jauh lebih cepat.
- Rangka beton (kolom praktis) yang digunakan jauh lebih luas, yaitu antara 9 - 12 m2.
- Bata ringan mempunyai kekedapan suara yang baik serta mempunyai karakteristik yang ringan dan tahan terhadap api.
Kekurangan bata ringan :
- Dibandingkan dengan batu bata merah, harganya lebih mahal.
- Karena belum umum dipakai, kebanyakan tukang kurang familiar dalam pemasangannya.
- Bata ringan umumnya dijual di toko bahan bangunan yang besar yang berada kota-kota besar dan belum menjangkau kota-kota kecil.
- Bata ringan umumnya dijual dalam m3.
Demikian sedikit uraian tentang material bata ringan. Semoga bermanfaat...
Category: Architecture
0 komentar