Pada postingan kali ini akan kami bahas tentang kata "Bouwheer" dalam proyek. Mungkin bagi beberapa orang postingan ini kurang bermutu dan kurang bagus, namun tidak ada salahnya kami postingkan untuk menambah pengetahuan kita tentang proyek.

Kata-kata "Bouwheer" sendiri memang terasa asing bagi penulis, sebab penulis baru beberapa tahun terjun di dunia proyek, dan kata "Bouwheer" tersebut baru penulis dapatkan di salah satu proyek penulis di Cikampek Jawa Barat. Salah satu personil MK pada waktu itu yang usianya sangat senior sering menyebut "Bouwheer" kepada kami yang merupakan perwakilan owner di lapangan. Saya pribadi bertanya - tanya sebenarnya apa itu "Bouwheer"? Sejak saat itu penulis searching dimana-mana dan baru menemukan arti kata "Bouwheer" itu.

Seperti yang telah kita ketahui bersama pada postingan yang lalu tentang Struktur Organisasi Proyek Konstruksi, telah disebutkan bahwa dalam sebuah proyek terdapat unsur - unsur / komponen - komponen sebuah institusi pembangunan, yaitu Pemberi Tugas / Pemilik Proyek, Konsultan / Penyedia Jasa Konsultasi dan Kontraktor / Pelaksana Pembangunan. Lalu dimana posisi "Bouwheer" dalam struktur organisasi proyek?

Bouwheer berasal dari bahasa Belanda yang kalau kita artikan sama dengan Pemberi Tugas / Pemilik Proyek / Owner yang berarti orang atau badan yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan membayar biaya pekerjaan tersebut. Mungkin saja kata - kata "Bouwheer" ini merupakan warisan jaman penjajahan Belanda yang biasa digunakan pada proyek-proyek jaman dahulu kala sewaktu Belanda masih menjajah Indonesia (tapi ini sekedar analisa penulis ya? untuk kebenarannya belum penulis teliti .... hehehe... )

Jadi dapat disimpulkan bahwa "Bouwheer" sama dengan Pemberi Tugas. Hak dan kewajibannya juga telah kami uraikan pada postingan yang lalu. Demikian sedikit postingan tentang pengertian "Bouwheer" dalam sebuah proyek. Semoga menambah wawasan kita. Terima kasih.