Pati - Masjid Baiturrohim terletak di wilayah Dukuh Gambiran, Desa Sukoharjo, Margorejo, Pati.Jawa Tengah. Masjid ini sekaligus menjadi penanda pertama kali Islam masuk di wilayah Pantura Kabupaten Pati. Usia Masjid ini sampai saat ini telah menginjak 568 tahun. Itu jika dilihat dari tahun pembuatan yang tertuang dalam prasasti, yakni 9 Oktober 1445.
Masjid Baiturrohim Gambiran, oleh penduduk dikatakan sebagai Masjid wali ( sebutan orang yang dekat atau dikasihani oleh Allah SWT ). Keyakinan ini dapat dibuktikan melalui beberapa hal, yaitu :
- Masjid ini memiliki arsitektur kuno. Hal ini mengingatkan pada masjid yang didirikan para wali yang beratap tingkat, misalnya Masjid Demak, Masjid Cirebon. Masjid Baiturrohim Gambiran memiliki empat saka, masing-masing memiliki dua buah jendela yang berada di depan dan di belakang, serta di samping. Masjid Baiturrohim sebelum dipugar terbuat dari kayu, baru pada tahun 1885 ketika dipugar masjid ini mulai menggunakan bangunan tembok.
- Masjid merupakan kompleks pemakaman. Bahkan disamping kiri Masjid terdapat kompleks makam para penghulu ( sebuah jabatan yang bertugas menikahkan orang Islam ). Para penghulu dan keluarganya yang meninggal dunia dimakamkan di tempat ini, walaupun mereka sekarang sudah tidak bermukim lagi di Gambiran.
- Disamping kiri Masjid terdapat sebuah kolam yang berfungsi untuk mengambil air wudhu. Dahulu, ketika Masjid Gambiran masih digunakan sebagai tempat untuk menikah, maka para penganten sebelum memasuki Masjid, terlebih dahulu membasuh kakinya di kolam, sehingga sampai saat ini keberadaan kolam ini tetap dipertahankan.
- Masjid ini dahulu pernah menjadi Masjid besar kabupaten Pati. Hal ini diperkuat adanya Prasasti Gambiran.
Seperti bangunan Masjid peninggalan wali di daerah lain, telah banyak perubahan yang terjadi pada bangunan Masjid Baiturrohim ini, antara lain atap yang dahulu terbuat dari ijuk kini telah diganti dengan genteng tanah, dinding yang sebelumnya dari kayu kini berubah menjadi tembok semen serta lantai yang kini sudah berkeramik. Meski demikian masih ada sisa-sisa peninggalan sang wali yang dapat ditemukan di Masjid ini. Antara lain bentuk atap bersusun menyerupai Masjid Demak yang merupakan arsitektur khas pada masa Kerajaan Islam Demak. Mimbar khotib yang terbuat dari jati kuno juga masih utuh seperti aslinya serta tabung bedug di halaman Masjid yang tetap terawat hingga sekarang. Selain itu, pintu dan jendela yang dibuat dari pahatan alat pertukangan kuno juga masih asli seperti semula.
Sementara sebuah catatan dengan huruf Arab di atas pintu depan menceritakan tentang renovasi pertama yang dilakukan oleh Pemerintahan Adipati Aria Chandra pada masa penjajahan Belanda. Beberapa meter dari lokasi Masjid terdapat makam tokoh Islam yang dikenal dengan nama Mbah Cungkrung. Beliau adalah murid Sunan Kalijaga dari dusun setempat yang dipercaya oleh sang wali untuk menjaga Masjid sekaligus menyebarkan Islam di wilayah tersebut.
Awalnya susunan nisan dari batu masih utuh, namun kini sudah banyak yang rusak dimakan rayap. Keberadaan Masjid Baiturrohim di Desa Gambiran ini merupakan bukti sejarah tentang penyebaran agama Islam oleh Sunan Kalijaga di wilayah Pati. Dari Masjid inilah, Islam akhirnya berkembang pesat ke seluruh pelosok desa di Kabupaten Pati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar