Beton yaitu suatu campuran yang berisi pasir, krikil / batu pecah / agregat lain yang dicampurkan menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air yang membentuk suatu masa yang sangat mirip seperti batu. Beton dapat digunakan untuk membuat pondasi, balok, plat cangkang, plat lantai. dll
Pada kesempatan kali ini akan kami ulas macam-macam uji beton segar dari berbagai sumber. Pada dasarnya pengujian beton segar dilakukan untuk melihat konsistensi campuran sebagai dasar untuk kemudahan pekerjaan.
Berikut macam-macam uji beton segar sebagai berikut :
A. Pengujian Slump
Pengujian Slump berbentuk kerucut terpancung ciptaan “ Abrams” untuk beton yang encer. Yang dipakai secara intensif dilapangan sangat berguna untuk mendeteksi keseragaman campuran sebelum dilakukan pencetakan terhadap benda uji. Ada beberapa macam dari bentuk slump yang terjadi yaitu :
1. Slump yang benar (true Slump)
Suatu campuran yang telah dibuat dikatakan mempunyai true slump, jika kerucut beton mengalami penurunan secara seragam disetiap sisinya setelah kerucut diangkat.
Suatu campuran yang telah dibuat dikatakan mempunyai true slump, jika kerucut beton mengalami penurunan secara seragam disetiap sisinya setelah kerucut diangkat.
2. Slump geser (Shear Slump)
Sebagian kerucut beton meluncur kebawah sepanjang bidang miring. Jika hal itu terjadi, maka pengujian slump harus diulang. Jika bentuk slump itu terjadi secara konsisten maka berarti sifat kohesi campuran yang diuji adalah kurang baik.
3. Slump runtuh (Collapse Slump)
Campuran dikatakan mempunyai Collapse slump, jika setelah kerucut diangkat campuran akan mengalami runtuh (collapse).
B. Test Bola Kelly
Test Bola Kelly dikembangkan di Amerika sebagai alternative tes slump, tes ini memiliki keunikan yang menguntungkan dalam hal pemakaiannya untuk beton dalam gerobak dorong atau beton dalam cetakan dan tes ini lebih sederhana secara cepat untuk dilaksanakan dari pada test slump.
C. Test Kekentalan Vebe
Test Kekentalan Vebe dikembangkan di Swedia oleh V. Barkner, pada dasar tes penuangan kembali mengidentifikasikan atas dua hal, yaitu compactability dan mobility dari beton yang ditargetkan.
D. Test Leleh (flow test)
Test leleh (flow test), beton yang memiliki nilai leleh yang sama berbeda tingkat kecelakaannya, akan tetapi tes tersebut memberikan perkiraan yang baik dari konsistensi beton yang cenderung menimbulkan segregasi.
Demikian semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar