Senin, 22 Juli 2013

Jenis-Jenis Pelelangan Proyek


Dalam sebuah proyek konstruksi, ada beberapa cara yang dilakukan oleh Pemilik Proyek / Pemberi Tugas untuk menentukan Kontraktor Pemenang, diantaranya :
1. Prosedur Tender
Pada proyek jenis tender ini, pemilik proyek akan memanggil beberapa kontraktor dan dikumpulkan pada tempat dan waktu yang telah ditentukan. Kontraktor-kontraktor akan diberi penjelasan mengenai kebutuhan Pemilik Proyek tersebut dan tata cara tender. Di sini peserta tender harus mengikuti aturan yang ditetapkan. Proses tender ini bisa cukup panjang mulai dari pembuatan proposal, presentasi, pembuatan prototype dan seterusnya. Proses tender ini akan banyak menguras banyak energi para Kontraktor. Proyek tender ini biasanya mempunyai anggaran yang tinggi, jika berhasil memenangkan tender memang akan banyak mendapat banyak untung. Tetapi kalau gagal akan sangat menghabis-habiskan biaya dan energi, apalagi kalau ternyata ada permainan orang dalam maka hanya akan membuang-buang waktu.

2. Penunjukan Langsung
Penunjukan langsung terjadi setelah Pemilik Proyek menimbang-nimbang banyak Kontraktor dan memilih produk / layanan mereka. Dalam penunjukan langsung Pemilik Proyek akan mengundang Kontraktor untuk datang dan presentasi. Jika presentasi Kontraktor sesuai kebutuhan Pemilik Proyk, maka miliki kemungkinan besar Kontraktor tersebut akan mendapatkan proyek.

3. Semi Tender
Ada juga yang semi tender, semua Kontraktor dipanggil satu persatu kemudian diminta melakukan presentasi. Kontraktor tidak diberitahu kalau proyek tersebut tender. Setelah semua Kontraktor presentasi pada waktunya masing-masing, Kontraktor yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka akan dipanggil untuk seterusnya mengerjakan proyek. Untuk jenis proyek ini, di mata Kontraktor tetap dianggap penunjukan langsung.

Demikian sedikit penjelasan mengenai jenis-jenis pelelangan dalam menentukan Kontraktor sebuah proyek. Ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Semoga bermanfaat. Terima kasih....

1 komentar: